Dari Drama Jadi Juara: Cerita Kemenangan Mahasiswa di Lomba Poster Tingkat Nasional
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online – Selasa (6/5/2025), Panitia Lomba Poster Publik “Navigating Economic Challenges, Financial Literacy for All” mengumumkan tiga finalis yang lolos ke tahap terakhir. Raka, salah satu perwakilan UIN Jakarta, kaget melihat timnya lolos ke babak final. Di babak final, Raka dan tim menghadapi dua universitas, Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur).
“Kita sempat apa ya, gak expect juga gitu bakal lolos. Soalnya kan, saingannya juga PTN sama PTN terkenal gitu kan, top-top gitu,” ungkap Raka saat diwawancarai via Whatsapp, Rabu (14/5/2025).
Selepas pengumuman, Raka dan tim (Muhammad Aprizal dan Fuad Mudzakir) sempat bingung menyiapkan materi dan metode untuk presentasi karya di babak final. Di sela-sela kebingungan, mereka mendapatkan ide untuk menampilkan presentasi lewat drama. Lebih kurang tiga hari, mereka menggodok materi presentasi ke bentuk drama.
Singkat cerita, mereka menampilkan drama itu saat presentasi karya di Meet Room Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Gus Dur lantai tiga pada Minggu (11/5/2025). Mereka membawakan drama dengan gaya dan bahasa yang luwes dan lucu. Drama yang ditampilkan mengundang gelak tawa dari dewan juri. Walakin, mereka berhasil keluar sebagai juara satu dalam perlombaan tingkat nasional itu.
“Ya, mungkin dari dramanya, kelebihannya dari penyampaiannya kita tenang,” ujar Raka.
Delegasi UIN Jakarta yang meraih prestasi di ajang lomba poster publik, yakni Muhammad Aprizal, Fuad Mudzakir, dan Muhammad Raka Purnama Putra. Tiga mahasiswa tersebut berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) semester dua.
Raka menyampaikan, kerja sama menjadi kunci pertama dalam kemenangan yang diraih timnya. Lomba secara tim, lanjut Raka, tidak akan berjalan tanpa kerja sama tim dan komunikasi yang harmonis.
“Ketika satu saja kurang, maka yang lain pun tak akan terlihat kurang. Ketika satu saja sakit, maka yang lain juga akan merasakan. Seperti anggota tubuh, yang dipukul sakit, ya sakit semua,” ucapnya.
Di akhir wawancara, Raka bersyukur bisa meraih prestasi di perlombaan tersebut. Raka juga berharap, prestasi yang diraih oleh timnya bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk bersaing di tingkat nasional.
“Dari segi kebaikan dan prestasi, harus tetap haus, tidak boleh cukup di sini. Ketika kita sudah juara satu, ayo, kita juara satu lagi,” pungkas Raka.
Reporter: Wan Muhammad Arraffi/Muhammad Haikal Aby