KMPLHK RANITA UIN Jakarta Terjunkan Tim Respons Bencana Banjir di Jabodetabek
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online – Banjir besar melanda wilayah Jabodetabek yang disebabkan karena curah hujan tinggi pada Selasa (04/03/25). Hal ini menyebabkan ribuan rumah di Jabodetabek terendam dan warga terdampak membutuhkan bantuan evakuasi. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) RANITA UIN Jakarta menerjunkan tiga tim respons bencana ke beberapa lokasi terdampak, yakni IKPN Bintaro - Tanah Kusir, Villa Jatirasa - Jatiasih, Bekasi, serta Kampung Pulo dan Bale Kambang - Kalibata, Jakarta Selatan.
Ketua Umum KMPLHK RANITA, Aziza Sulistyawati, menjelaskan informasi terkait bencana ini pertama kali diterima melalui grup WhatsApp SQUAD PB Indonesia, yang berisi berbagai pihak yang aktif dalam penanggulangan bencana. Sebagai organisasi yang memiliki divisi Disaster Management, RANITA rutin mendapatkan informasi valid terkait siaga bencana melalui grup tersebut. “Begitu mendapat laporan mengenai banjir, tim langsung melakukan assessment atau kaji cepat sebelum turun ke lapangan,” ujar Aziza pada (05/03/25).
Setelah mendapatkan informasi mengenai banjir, KMPLHK RANITA segera melakukan koordinasi dengan pihak berwenang di lokasi bencana untuk memastikan kesiapan turun ke lapangan. Tim kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari dua personel, yang ditugaskan ke wilayah terdampak untuk melakukan evakuasi warga.
Di Kota Bekasi, tim yang terdiri dari Ardiayanto "Acon" (RAN.22.383) dan Rausyan "Aker" (AM.24.002) tiba di lokasi pada pukul 19.46 WIB. Mereka langsung berkoordinasi dengan relawan lain sebelum bergerak ke titik banjir di Villa Jatirasa, Jatiasih. Evakuasi berlangsung hingga pukul 23.10 WIB, dengan berbagai tantangan di lapangan, terutama keterbatasan alat pendukung seperti perahu karet dan mobil losbak untuk membawa logistik.
Sementara itu, tim kedua yang terdiri dari Nida "Wakso" (RAN.20.368) dan Iqbal "Digora" (AM.24.007) diterjunkan ke Bintaro, Tanah Kusir. Mereka tiba di lokasi pada pukul 18.11 WIB dan segera melakukan penyisiran serta evakuasi warga. Menurut laporan tim, kondisi di lokasi cukup parah dengan ketinggian air mencapai 3-5 meter. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 22.30 WIB, sebelum dihentikan sementara dan dijadwalkan dilanjutkan keesokan paginya.
Di Kampung Pulo dan Bale Kambang, tim ketiga juga berupaya melakukan evakuasi dan membantu warga yang terdampak. Salah satu momen paling mengharukan terjadi saat tim mengevakuasi satu keluarga, termasuk anak kecil, dari rumah mereka yang hampir tenggelam akibat banjir.
Selama menjalankan operasi tanggap bencana, KMPLHK RANITA berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BPBD, relawan setempat, dan warga di posko wilayah. Bantuan yang diberikan meliputi tenaga evakuasi serta distribusi makanan dan donasi dari berbagai donatur. “Kami selalu siap siaga jika dibutuhkan untuk tenaga evakuasi dan pendistribusian donasi. Namun, tantangan terbesar di lapangan adalah kurangnya alat penunjang seperti perahu karet dan kendaraan operasional,” ungkap Aziza.
Selain itu, Aziza juga berharap agar kesadaran masyarakat mengenai mitigasi bencana semakin meningkat. “Semua masyarakat seharusnya memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana agar lebih siap dan dapat mengurangi risiko serta dampak yang ditimbulkan,” tutup Aziza.
Dengan aksi cepat tanggap ini, KMPLHK RANITA menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Ke depan, mereka berencana untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
Reporter: Melsa Nurpuzianah/Salsabila Azahra