KPA Arkadia Ikuti Temu Wicara Kenal Medan di Forum MAPALA Nasional
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Pencinta Alam (KPA) Arkadia UIN Jakarta turut ambil bagian dalam kegiatan Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia ke-34. Kegiatan akbar ini diselenggarakan di Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 26 Mei–1 Juni 2025.
TWKM kali ini mengusung tema “Peran Mahasiswa Pencinta Alam dalam Keadilan Ekologi di Indonesia” sebagai respons terhadap beragam krisis ekologi yang melanda negeri, mulai dari kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, krisis air, hingga ketimpangan akses sumber daya alam. Tema ini menegaskan posisi Mapala sebagai bagian dari civitas academica sekaligus penggiat lingkungan yang tak hanya kritis secara intelektual, tetapi juga aktif dalam aksi nyata.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan Mapala dari seluruh Indonesia. Dari wilayah Jabodetabeka diwakili enam Mapala termasuk KPA Arkadia. Kehadiran tersebut menunjukkan komitmen kuat dalam memperjuangkan keadilan ekologi dan mempererat jejaring antar-pencinta alam lintas perguruan tinggi. KPA Arkadia mendelegasikan beberapa anggota, yaitu Dini Yunita Sari (Aito), Pipit Fikriyani (Shaft), Indah Puspita sari (Nisbir).
TWKM ke-34 dibuka dengan upacara pembukaan dan seminar nasional yang dihadiri oleh Kepala Senat Untad, perwakilan Kementerian Kehutanan RI (Direktorat Pemulihan Ekosistem dan Bina Areal Preservasi), serta Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si. Seminar membahas peran strategis Mapala dalam keadilan ekologi serta membentuk arah gerak nasional untuk satu tahun ke depan.
Dalam forum TWKM, seluruh peserta diberi ruang menyampaikan pandangan dan keresahan terkait persoalan lingkungan di daerah masing-masing. Isu nasional yang akhirnya disepakati sebagai agenda bersama adalah “Indonesia Darurat Keadilan Ekologi: Selamatkan Indonesia”, yang akan menjadi dasar program kerja nasional Mapala ke depan.
Selain forum diskusi, kegiatan Kenal Medan juga menjadi agenda utama. Peserta dibagi ke dalam divisi petualangan, seperti panjat tebing, gunung hutan, dan caving, yang dilaksanakan di wilayah sekitar Kota Palu. Tujuannya adalah memperdalam pengetahuan dan keterampilan petualangan serta memperkuat solidaritas antar-Mapala.
Pada waktu bersamaan, terjadi bencana banjir bandang di Desa Wombo, Kabupaten Donggala. Peserta TWKM, termasuk perwakilan KPA Arkadia, terlibat langsung dalam aksi solidaritas, mulai dari penggalangan dana hingga membersihkan fasilitas umum terdampak banjir.
Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, peserta TWKM juga melakukan aksi damai di depan Gedung Untad, menuntut penghentian eksploitasi tambang nikel, pemulihan ruang hidup, serta penegakan hukum terhadap perusak lingkungan. Sebagai bentuk keberlanjutan, peserta membagikan bibit pohon kepada masyarakat dengan harapan tumbuhnya ruang hijau baru yang bermanfaat secara ekologis di masa depan.
Koordinator Divisi Panjat Tebing KPA Arkadia, Dini Yunita Sari menyampaikan kegiatan tersebut memberikan dampak positif bagi kampus UIN Jakarta dengan memperkuat citra sebagai institusi yang peduli lingkungan sekaligus memperluas jejaring strategis dengan ratusan lembaga pencinta alam. Bagi UKM Arkadia, kegiatan tersebut menjadi sarana membangun kolaborasi nasional serta mempertegas peran sebagai bagian aktif dalam advokasi ekologi.
“TWKM bukan sekadar ajang temu antar-Mapala, melainkan juga ruang belajar, aksi, dan kolaborasi menuju Indonesia yang lebih adil secara ekologi,” pungkasnya pada Sabtu (28/6).
Reporter: Muhammad Naufal Waliyyuddin | Editor: Ahmad Zaidan Hafidz | Fotografer: Siti Wardatul Jannah
Dokumentasi Kegiatan: