Auditorium Harun Nasution, Berita Kemahasiswaan Online - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada hari kedua, Rabu (27/8/2025), dihadiri oleh para mahasiswa baru (maba) dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Fakultas Ushuluddin (FU). Selain itu, acara ini mendatangkan narasumber, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed.

Abdul Mu’ti yang merupakan alumnus dari UIN Jakarta, merasa bangga dapat hadir mengisi rangkaian PBAK hari kedua di UIN Jakarta. Ia membawakan kuliah umum  mengenai “Peran Pemuda dan Mahasiswa dalam Membangun Moderasi Beragama dan Peradaban Berkeadilan”.

Mengawali perkuliahan, iamemberikan beberapa tebak-tebakan kepada para maba mengenai suatu ayat Al-Qur’an. Para mahasiswa tampak antusias menjawab pertanyaan sekaligus menjelaskan makna dari ayat yang ditanyakan olehnya. 

Dalam materi yang disampaikan, Abdul Mu’ti menyebut bahwa bangsa yang bermartabat ialah bangsa yang beriman dan berilmu. Dalam Pembukaan Undang-Undang 1945 juga dijelaskan bahwa tujuan dari negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Kecerdasan bangsa dapat diwujudkan oleh pemuda yang memiliki pandangan dan mental semangat untuk maju. Abdul Mu’ti memperkenalkan dua jenis pemikiran (mindset), yakni Fixed Mindset dan Growth Mindset. 

Fixed Mindset merupakan pola pikir yang meyakini bahwa kecerdasan merupakan bawaan lahir yang tak bisa diubah. Sedangkan Growth Mindset merupakan pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dapat diasah dengan ketekunan dan usaha keras. Abdul Mu’ti berpesan kepada maba untuk mulai memiliki Growth Mindset agar membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang maju di masa depan. 

“Selama kuliah, Anda yang akan menentukan akan seperti apa. Jika kuliah hanya untuk status saja tanpa perencanaan, maka akan buang-buang waktu saja. Oleh karena itu, mulai sekarang kalian harus punya rencana untuk masa depan,” tegas Abdul Mu’ti.
Dokumentasi Kegiatan:

Reporter: Alfiah Ziha Rahmatul Laili | Fotografer: Lulu Khoirun Nisa | Editor: Muhammad Haikal Aby