LDK Syahid Ajak Mahasiswa Bangkit dari Quarter Life Crisis
LDK Syahid Ajak Mahasiswa Bangkit dari Quarter Life Crisis

Aula Student Center, Berita Kemahasiswaan Online - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid menggelar kegiatan Islamic Movement Festival (IMF) 2025. Salah satu rangkaian utama adalah talk show bertajuk “Tujuan Hidup di Tengah Quarter Life Crisis” yang berlangsung di Aula Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Acara tersebut menghadirkan Pendiri Distrik Berisik, Rian Fahardhi, Tenaga Ahli Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Multazam Ahmad, dan Spesialis Sosial Media, Ida Ruspita. Acara tersebut membahas pentingnya menyeimbangkan keimanan dalam menentukan arah hidup di masa muda.

Menurut keterangan Ketua Pelaksana IMF 2025, Muhammad Fakhri Ramadhan, IMF 2025 merupakan acara tahunan LDK Syahid. Selain itu, tutur Fakhri, acara tersebut bertujuan memberikan wawasan keilmuan serta mengembangkan potensi mahasiswa maupun masyarakat muslim.

Fakhri menambahkan, kegiatan itu juga mengadakan berbagai perlombaan yang berlangsung dari Agustus–Oktober. Perlombaan terdiri dari pidato, karya tulis ilmiah Al-Qur’an, video kreatif, dan kaligrafi. 

“Harapan kami, dengan adanya kegiatan tahunan ini dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa agar lebih siap mempersiapkan diri, khususnya dalam mengedepankan iman dan akal,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Nasya Nursya’bana Ali, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Jurnalistik menilai diskusi tentang tujuan hidup penting bagi anak muda. Menurutnya, tema tersebut membantu mahasiswa membuka perspektif baru sekaligus belajar menerima diri sendiri.

“Kadang kita fokusnya ke target-target besar, padahal langkah kecil juga berarti. Jadi, waktu ada pembahasan tentang quarter life crisis ini, aku belajar kalau setiap orang punya jalannya sendiri, nggak perlu banding-bandingin terus sama orang lain,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Sementara itu, Pendiri Distrik Berisik, Rian Fahardhi, berpesan kepada mahasiswa agar tidak terjebak dalam penggunaan media sosial terlalu lama–sekitar 8–10 jam. Ia menekankan, perubahan besar terjadi melalui proses yang konsisten.

“Kunci pentingnya kita perlu menyesuaikan diri dengan kapasitas, kemampuan, dan pemahaman untuk mencapai tujuan karena banyak sekali anak muda kehilangan jati dirinya,” ucap Rian, Kamis (2/10/2025).
IMF LDK Syahid - 2

Reporter: Nadiah | Fotografer: Lintar Tri Rifnu Ananda | Editor: Geri Maulana Saputra