LDK Syahid Gelar Syahdan: Angkat Isu Palestina yang Sempat Meredup
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online – Bertepatan dengan momen Ramadan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid menyelenggarakan acara Syahid in Ramadan (Syahdan). Syahdan digelar di Panggung Utama Kampoeng Ramadan Masjid Raya Bintaro Jaya pada Kamis, (13/03/2025).
Tema yang diusung adalah “Spirit Cahaya Ramadan: Melerai Benang Sejarah dan Masa Depan Perjuangan Kemerdekaan Palestina”. Terkait hal itu, Ketua Umum LDK Syahid, Muhammad Rasyid Ridha mengutarakan pandangannya, hati setiap manusia terutama seorang muslim tak dapat lepas dari saudara-saudaranya di Palestina, khususnya di Gaza. Meski dalam kondisi gencatan senjata dengan zionis, mereka tetap menjalani Ramadan dengan penuh perjuangan.
“Pada saat kita menikmati hidangan berbuka yang lezat, mereka berjuang untuk mendapatkan sesuap makanan. Belum lagi sempat terjadi penahanan bantuan selama kurang lebih sembilan hari sehingga mereka harus menahan lapar ketika cuaca dingin. Pada saat kita khusyuk melaksanakan salat Tarawih di masjid yang nyaman, mereka mendirikannya di antara reruntuhan bangunan dan teror serta kejahatan zionis,” katanya.
Rasyid berujar, tujuan utama dari diselenggarakannya acara Syahdan adalah untuk mengambil sebanyak-banyaknya keberkahan pada bulan Ramadan serta untuk menjadi kegiatan yang bermanfaat. Dengan berkaca pada perjuangan warga Palestina, ia mengajak umat Islam untuk memahami makna Ramadan, yakni tentang solidaritas, empati, dan keberanian melawan ketidakadilan.
“Harapan kami dari acara Syahdan adalah dapat memberikan kesadaran bahwa bulan Ramadan selain harus meningkatkan amal ibadah, juga harus meningkatkan empati dan berbagi dengan sesama,” harapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Syahdan, Yanuar Atha Prabowo. Konsep Syahdan pada tahun ini berbeda dan lebih kompleks dibanding tahun sebelumnya. Syahdan 2025 mengangkat isu tentang Palestina yang sedang menurun setelah berita gencatan senjata. Ia melanjutkan, acara ini bekerja sama dengan Lembaga Nusantara Palestina Center (NPC) dan Remaja Masjid Raya (Remisya).
Dari kerja sama tersebut, mereka mengundang beberapa narasumber, yaitu Bang Abdillah Onim, aktivis kemanusiaan; Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam dan Ketua Majelis Umum Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional; Ustaz Muhammad Anas, Direktur dan Peneliti di Al-Sharq Center for Dialogue and Civilization (CDC) El Sharq.
“Walaupun melalui berbagai tantangan dalam prosesnya, Alhamdulillah bantuan datang dari beberapa pihak sehingga memudahkan acara ini untuk berjalan lancar dengan semestinya,” tuturnya.
Salah satu peserta yang hadir, Eka, menyebut acara Syahdan ini menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi ulang keimanan. Karena dari acara seperti Syahdan, ia dapat bertemu dengan teman-teman yang memang ingin bersama-sama menuju kebaikan.
“Kesannya, saya berpendapat acara ini sangat positif untuk anak muda, apalagi bisa membuat kita kembali mengingat saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Selain itu, kolaborasinya pun keren karena bisa menghadirkan narasumber yang ahli,” tutupnya.
Foto Dokumentasi:
Reporter: Laila Nurrahma/Syarifah Nur Kholidah.