LPM Institut UIN Jakarta Luncurkan Tabloid Edisi ke-69, Soroti Komersialisasi Pendidikan
Student Center, Berita Kemahasiswaan Online - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut UIN Jakarta secara resmi meluncurkan tabloid edisi ke-69 di Aula Student Center pada Senin (30/06/25).
Peluncuran ini menyoroti isu krusial komersialisasi pendidikan, terutama dalam konteks transformasi kampus menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Acara peluncuran dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., para alumni LPM Institut, media partner, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas UIN Jakarta.
Simbolisasi peluncuran dilakukan dengan pemotongan pita dan penandatanganan tabloid oleh Prof. Ali Munhanif, didampingi Pemimpin Umum LPM Mutya Sunduz Arizki, pengamat pendidikan Dr. Jejen Musfah M.A., serta dua alumni LPM Institut, Ade Alawi dan Ms. Wibowo.
Dalam sambutannya, Mutya Sunduz Arizki menyatakan bahwa peluncuran edisi ke-69 ini bukan sekadar simbol eksistensi pers mahasiswa, melainkan bentuk nyata perjuangan menyuarakan isu-isu kampus yang kerap luput dari perhatian.
“Kita mengkritik dan membangkitkan kesadaran bahwa sebagai civitas academica, kita berhak atas ruang belajar yang adil dan manusiawi. Kita berhak bertanya, menyuarakan, bahkan menolak jika nilai-nilai pendidikan telah terdistorsi oleh kepentingan komersial,” tegas Mutya, Senin (30/06/25).
Ia menambahkan, tabloid setebal 28 halaman ini digarap selama kurang lebih satu bulan, melalui tahapan pelaporan, esai, dan wawancara mendalam. Edisi ini akan didistribusikan ke seluruh fakultas, lembaga kemahasiswaan, perpustakaan, hingga rektorat.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Rahmadina Alfathiyah, menjelaskan bahwa isu utama yang diangkat adalah transformasi kampus menuju PTN-BH dan kritik terhadap aspek komersial yang mulai merambah dunia pendidikan tinggi.
“Secara umum, tabloid edisi ke-69 ini mengangkat isu utama mengenai upaya meningkatkan transformasi kampus di lingkungan PTN-BH. Kami menyoroti bagaimana aspek bisnis dan komersial mulai memasuki dunia pendidikan tinggi, yang tentu menjadi perhatian penting bagi seluruh LPM kampus dan mahasiswa,” ujarnya.
Ariqah Fahira, perwakilan dari LPM Progres Universitas Indraprasta (Unindra) sebagai media partner, menyambut positif kehadiran tabloid ini. Ia memuji keberanian LPM Institut dalam mengangkat isu-isu sensitif kampus sebagai langkah yang bijak dan berdampak.
“Kebanyakan mahasiswa tidak tahu isu kampus saat ini. LPM Institut berhasil membuat isu itu terdengar, apalagi soal komersialisasi pendidikan, itu sangat penting untuk kita ketahui sebagai mahasiswa. Saya melihat, LPM juga berani ambil risiko sebagai pers mahasiswa, dan ini patut diapresiasi,” ungkap Ariqah.
Ariqah juga menyoroti kelancaran peluncuran tanpa intervensi pihak kampus, yang dinilainya sebagai indikasi terbukanya ruang diskusi yang sehat.
LPM Institut menegaskan komitmennya untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif. Tabloid ini direncanakan terbit dua hingga lima kali dalam setahun, bergantung pada urgensi isu yang diangkat.
Reporter: Dela Varisa | Editor: Azzahra Fawzia | Fotografer: Lulu Khoirun Nisa
Dokumentasi kegiatan: