Menwa UIN Jakarta Gelar Pengukuhan Anggota Paskibra
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) UIN Jakarta menggelar acara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam rangka Upacara Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Acara berlangsung di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Sabtu (16/8/25).
Pengukuhan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta dan orang tua anggota paskibra. Sebanyak 57 anggota paskibra menjadi peserta pengukuhan setelah melalui rangkaian seleksi. Acara itu ditutup dengan penampilan dari para anggota paskibra.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D. menilai bahwa paskibra bukan hanya sekadar wadah melatih kemampuan mengibarkan bendera. Di sisi lain, keberadaan paskibra berperan penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang berjiwa nasionalis.
“Paskibra tidak hanya proses latihan dalam skill mengibarkan bendera, lebih dari itu, sebagai latihan kepribadian menuju seorang mahasiswa yang bertanggung jawab dan berintegritas. Paskibra ini sangat bermanfaat, karena mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek, seperti mencintai tanah air, Pancasila, serta mengabdi pada negara,” ungkapnya, Sabtu (16/8/25).
Komandan Menwa UIN Jakarta, Zahran Rizqullah, menjelaskan, kapasitas anggota paskibra tidak hanya dinilai berdasarkan gerakan baris-berbaris, tetapi juga dari solidaritasnya. Sebab, tujuan latihan baris-berbaris untuk menyamakan seluruh anggota dan hal itu dapat terwujud melalui solidaritas.
“Kualitas paskibra tidak hanya dari gerak langkah dan Peraturan Baris-Berbaris (PBB) saja, tetapi yang terpenting kebersamaan dan loyalitasnya. Fungsi PBB sendiri guna mengharmonisasikan dan menyamaratakan. Kedua hal itu tidak bisa terjadi atau terlaksana jika tidak ada rasa kebersamaan,” tuturnya, Sabtu pagi (16/8/25).
Selain itu, Zahran juga menyampaikan harapan kepada anggota paskibra agar ke depannya ilmu yang diperoleh selama latihan dapat menjadi bekal berharga dan tidak berhenti di pengibaran, melainkan diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Lebih dari itu, nilai-nilai yang dipelajari dapat diamalkan di lingkungan masyarakat.
“Harapan saya agar semua pengetahuan yang telah dipelajari atau didapatkan tidak hanya selesai di pengibaran, tetapi setelah pengibaran, mereka bisa mengamalkan di kehidupan sehari-hari, di perkuliahan, dan tidak kalah penting di keluarga maupun masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Dinda Maulida | Editor: Azzahra Fawzia
Foto kegiatan: