Parade Monolog Hidupkan Kembali Sejarah Lokal
Aula Sjafruddin Prawiranegara, Berita Kemahasiswaan Online – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Syahid menampilkan sebuah teater berjudul ‘Regent’ dalam acara Parade Monolog, Kamis (12/12/24). Pertunjukan teater ini merupakan acara pembukaan dalam program Parade Monolog, persembahan pertunjukkan akhir tahun dari UKM Teater Syahid yang digelar di Aula Sjafruddin Prawiranegara, Kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Teater Syahid berkolaborasi dengan Teater Guriang dari Rangkas Bitung dan Sanggar Kummis dari ITB Ahmad Dahlan sebagai ajang silaturahmi sekaligus memeriahkan program Parade Monolog yang digelar oleh Teater Syahid. Pementasan Regent dipentaskan oleh para aktor muda yaitu Akhmad Yusuf Pratama, Raffi Azmi, Husnul Khotimah, dan Nurul Fadilah. Pertunjukan ini disutradarai oleh seorang seniman yaitu, Dede A. Majid yang berasal dari Teater Guriang Rangkasbitung.
Dede menjelaskan bahwa tujuan utama dari tur pertunjukan ini adalah mengajak generasi muda untuk membaca ulang sejarah lokal melalui medium yang berbeda, yaitu pertunjukan teater. Ia berharap pertunjukan ini mampu menggugah minat generasi muda terhadap sejarah lokal dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
“Tujuan kami membawa tur pertunjukan ini mengajak generasi muda untuk membaca ulang sejarah dengan cara yang berbeda yaitu melalui pertunjukan teater,” tutur Dede pada Kamis, (12/12/24).
Dede berharap agar generasi muda dapat menjadi lebih terbuka, lebih memahami, dan lebih dekat dengan sejarah lokal yang dimilikinya. “Indonesia memiliki sejarah dan lokalitas yang harus digali oleh kawan-kawan muda, jadi jangan hanya terpaku pada sejarah di Barat saja,.” imbuhnya.
Ananda Dwi Pangestu, Ketua Teater Syahid, menjelaskan pertunjukan Regent ini merupakan sebuah pertunjukan teater yang menyingkap pergulatan batin dan sejarah seorang tokoh Adipati Kartanata Negara. Narasi yang disajikan mengajak penonton untuk membaca ulang kolonialisme dan politik kekuasaan kepada seorang yang dianggap "musuh besar".
Ananda menambahkan pertunjukan regent ini sengaja diletakkan sebagai pembuka dan pemantik pada program Parade Monolog agar penonton bisa tertarik dengan rangkaian kegiatan lainnya. Parade Monolog ini juga akan dilaksanakan di Aula Student Center, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 19-20 Desember.
Distrik, salah satu penonton pertunjukan Regent, menyatakan bahwa pementasan tersebut sangat unik dan berkesan, terutama karena penghayatan akting para aktor yang berhasil menyampaikan emosi mendalam. Ia menambahkan bahwa adegan penjajah Belanda melakukan pemerkosaan terhadap Pr ofibumi dengan sangat kejam menjadi momen yang paling membekas baginya.
“Pertunjukkan Regent ini sangat unik dan berkesan. Salah satu momen paling berkesan, saat adegan di mana penjajah Belanda melakukan pemerkosaan kepada Pribumi dengan sangat kejam,” komentar Distrik pada Kamis, (12/12/24).
Reporter: Azzumi Azka Gigannia/Syarifah Nur Kholidah