PBAK 2025 UIN Jakarta Hadirkan Ketua KPU Bahas Peran Pemuda dalam Demokrasi
PBAK 2025 UIN Jakarta Hadirkan Ketua KPU Bahas Peran Pemuda dalam Demokrasi

Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 UIN Jakarta hari ke dua pada sesi ke dua diselenggarakan di Gedung Harun Nasution UIN Jakarta, Rabu (27/8/25). Kegiatan ini dihadiri tiga fakultas, yaitu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), dan Fakultas Kedokteran (FK).

Pada sesi kedua, kegiatan dibuka oleh Master of Ceremony (MC), dilanjutkan dengan talkshow bersama Husein Ja’far Al Hadar, yang akrab disapa Habib Ja’far. Selanjutnya, ditayangkan video perkenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), diikuti Ice Breaking oleh panitia, kemudian talkshow bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, S.Th.I., M.Si., dan ditutup dengan penampilan dari Forum UKM.

Dalam sambutannya, Ketua KPU, Mochammad Afifuddin menyampaikan materi dengan tema “Partisipasi Mahasiswa dalam Demokrasi Berintegritas Menuju Indonesia Emas Membangun Masa Depan Bangsa dari Kampus”. Menurutnya, anak muda mempunyai peran dalam menghadapi tantangan untuk perubahan melalui tindakan.

“Anak muda dan pemilu mempunyai tantangan, perubahan bisa dimulai dari di mana teman-teman muda ini bersikap,” tuturnya pada siang hari.

Kemudian dalam materinya, ia mengatakan bahwa berbicara terkait pemilu tidak perlu menunggu dewasa. Peran anak muda sangat penting karena jumlah mereka yang besar.

“Untuk menjadi membahas pemilu dan demokrasi tidak harus menunggu tua. Jangan nunggu tua karena jumlah dari kelompok anak muda ini luar biasa besarnya,” katanya.

Ia juga menegaskan, anak muda perlu berani menyampaikan pendapatnya, karena kalau tidak, arah masa depan akan ditentukan oleh generasi sebelumnya. Mahasiswa baru pun harus menumbuhkan semangat belajar sekaligus ikut berperan dalam politik tanpa mengabaikan perkuliahan.

“Kalau anak muda tidak menyampaikan pikirannya, nasib kita akan ditentukan orang tua. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa baru untuk semangat belajar sekaligus terlibat di dunia politik tanpa mengganggu kuliah,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan anak muda melakukan hak pilih ketika pemilu dalam demokrasi. Dengan peran itu, mereka bisa menjadi agen perubahan, seperti prinsip mahasiswa sebagai agent of change.

“Dalam isu pemilu dan demokrasi, menggunakan hak pilih, karena itu yang akan mengambil kebijakan menjadi pemantau pemilu, melakukan pendidikan politik, dan menjelaskan ke publik. Kita bisa jadi agen perubahan sebagaimana doktrin mahasiswa adalah agent of change,” pungkasnya.

Dokumentasi Kegiatan:

pbak2-l

Reporter: Dinda Maulida | Fotografer: Lulu Khoirun Nisa | Editor: Muhammad Haikal Aby