Pengalaman Rizky Faturahman di DNK TV sebagai Batu Loncatan Menuju Dunia Kerja
Pengalaman Rizky Faturahman di DNK TV sebagai Batu Loncatan Menuju Dunia Kerja
Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online - Bagi sebagian mahasiswa, organisasi hanya dipandang sebagai wadah formalitas atau sekadar pelengkap aktivitas kampus. Namun, bagi Rizky Faturahman, Ketua DNK (Dakwah dan Komunikasi) TV periode 2024/2025 sekaligus wisudawan Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), memandang organisasi adalah ruang belajar yang nyata sekaligus batu loncatan untuk masa depan.
Menurut Rizky, pengalaman dalam organisasi memberikan kesempatan belajar praktik secara langsung, yang tidak didapat di bangku kuliah. Ia mengatakan bahwa tantangan dalam organisasi seperti menghadapi permasalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang wajar.
“Kalau di kuliah kita belajar teori, di DNK kita belajar praktik. Dibilang sulit paling hanya soal mengatasi SDM yang hilang, hal-hal yang normatif di organisasi. Kalau sulit banget sih enggak, dinikmati saja, kuliah sambil organisasi,” ungkapnya saat di wawancarai melalui Google Meet, Selasa (09/9/25).
Sejak awal bergabung, Rizky sudah memiliki rencana berjenjang, mulai dari kuliah, aktif organisasi, hingga mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja. Ia tidak ingin hanya sekadar masuk kuliah lalu selesai, tetapi juga menjadikan setiap fase sebagai proses belajar dan investasi masa depan.
Meskipun sempat mengalami kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan, Rizky tetap berhasil lulus tepat waktu. Menurutnya, pencapaian tersebut tidak lepas dari peran organisasi dalam membentuk kedisiplinan dan jaringan.
Selain itu, ia juga menilai bahwa manfaat organisasi tidak hanya dilihat dari apa yang diterima, tetapi juga apa yang bisa diberikan kepada organisasi. Baginya, memberi kontribusi terlebih dahulu akan mendatangkan manfaat di kemudian hari.
“Kebanyakan orang meminta manfaat dari organisasi, bukan memberikan manfaat. Kalau kita memberi dulu, pasti ada manfaat baliknya, seperti link kerja, kolaborasi, sampai peluang di kementerian atau perusahaan bisa muncul dari situ,” katanya.
Pengalaman Rizky juga menunjukkan bahwa peluang kerja bisa datang sejak dini melalui organisasi. Ia menceritakan bahwa pada semester tiga, ia mendapatkan tawaran kerja sebagai desainer grafis dari rekan satu organisasi yang lebih dulu bekerja.
“Berawal sering diskusi dan ngobrol bareng, akhirnya ditawari kerja dan itu menjadi salah satu manfaat organisasi. Jadi benar-benar menjadi batu loncatan untuk pengalaman dan relasi,” ucapnya.
Menutup pembicaraan, Rizky berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak memandang organisasi hanya sebagai rutinitas kampus. “Kalau kita berpikir organisasi hanya menjadi pesuruh, ya akan selamanya seperti itu. Namun, kalau melihatnya sebagai ruang untuk menambah skill dan jaringan, dampaknya akan berbeda. Semua kembali ke mindset masing-masing,” pungkasnya.
Reporter: Dela Varisa | Editor: Azzahra Fawzia
Dokumentasi: