Raih Perunggu di POMNAS: Kisah Derliana Tentang Sebuah Proses dan Perjuangan
Raih Perunggu di POMNAS: Kisah Derliana Tentang Sebuah Proses dan Perjuangan

Gedung Kemahasiswaan, Berita Kemahasiswaan Online — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX Tahun 2025. Derliana Octavia, mahasiswi Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, berhasil meraih medali perunggu atau juara 3 nasional cabang olahraga Taekwondo pada POMNAS XIX yang berlangsung 19–27 September 2025 di Semarang dan Solo.

Kabar membahagiakan didapati oleh Derliana Octavia. Raut wajahnya tampak tersenyum lega setelah perjuangan panjang yang ia jalani berbuah manis dalam ajang perlombaan tingkat nasional pertama dalam hidupnya. Momen itu ia sambut dengan penuh rasa syukur, seraya mengucapkan terima kasih yang tulus atas segala dukungan yang ia terima selama proses menuju POMNAS 2025.

“Saya berterima kasih untuk diri sendiri yang sudah mau berjuang sejauh ini. Ini event nasional pertama saya, saya paham nggak mudah prosesnya bisa sampai di titik ini. Untuk para pelatih, senior, dan teman-teman sekalian saya juga mau terima kasih karena sudah support dan bantu doa.” Ungkapnya pada Sabtu (27/9/2025)

Lanjut, ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga yang senantiasa mendukung dan berdoa, khususnya ibu saya, yang tahu betul bagaimana struggle selama persiapan kemarin. Intinya terima kasih yang paling tulus untuk kalian semua.

Bagi Derliana, pencapaian ini bukan sekadar medali atau gelar juara, melainkan hasil dari perjalanan panjang yang penuh disiplin dan konsistensi. Ia mengaku, proses menuju POMNAS 2025 menjadi pengalaman yang tak terlupakan sekaligus tantangan terbesar selama menekuni dunia Taekwondo.

“Ini event pertama saya di POMNAS, rasanya campur aduk banget. Prosesnya panjang, tapi semua terbayar saat bisa berdiri di ajang nasional,” ujarnya.

Derliana mulai mengenal Taekwondo sejak duduk di bangku kelas empat SD. Sejak saat itu, ia terbiasa menjalani latihan rutin dan mengikuti berbagai kejuaraan daerah. Namun, POMNAS memiliki atmosfer berbeda level kompetisi yang lebih tinggi dan lawan-lawan yang jauh lebih tangguh. Meski demikian, semangatnya tidak surut. Dukungan dari pelatih, teman UKM Forsa, hingga keluarga menjadi sumber kekuatan yang menuntunnya sampai titik ini.

Dalam persiapannya, Derliana menjalani latihan intens mulai dari fisik, teknik, hingga sparing, serta menjaga pola makan dan recovery. Namun ia menekankan pentingnya kekuatan mental menjelang pertandingan.

“Menjelang POMNAS, saya lebih banyak fokus ke mental, gimana caranya tetap tenang di lapangan. Semua pengalaman sejak SD jadi bekal besar buat saya, karena dari situ saya belajar disiplin, kerja keras, dan nggak gampang nyerah,” lanjutnya.

Tak hanya mengandalkan latihan dan ketekunan pribadi, Derliana juga mengakui bahwa dukungan kampus memiliki peran besar dalam perjalanannya. Ia merasakan langsung perhatian dan semangat dari lingkungan akademik yang mendorongnya untuk terus berjuang.

“Peran kampus, khususnya bidang kemahasiswaan, besar banget. Mereka support langsung mahasiswa yang bertanding. Doa dari dosen, teman kelas, teman UKM Forsa, dan terutama teman-teman taekwondo sangat berarti buat saya,” tuturnya.

Di balik prestasi yang diraihnya, Derliana tidak menampik adanya pengorbanan besar yang harus ia jalani. Waktu menjadi tantangan tersulit, terutama ketika harus menyeimbangkan antara latihan intensif dan kewajiban akademik.

“Latihan setiap hari menyita waktu bahkan nggak bisa kumpul dengan keluarga dan teman. Demi pertandingan ini, saya nggak boleh ke-distract hal sekecil apa pun. Kuncinya time management, antara latihan, kuliah dan tugas. Memang capek, tapi keduanya sama-sama penting, jadi harus balance,” ungkapnya.

Meski perjalanan menuju POMNAS XIX tidak mudah, Derliana berusaha menjaga semangatnya agar tidak padam. Ia percaya bahwa setiap proses, sekecil apa pun, akan membuahkan hasil ketika dijalani dengan sabar dan komitmen.

“Jangan pernah minder sama perjuangan kalian sendiri, pun sama kemampuan yang kalian punya. Setiap orang punya jalannya masing-masing, tetap komitmen, sabar, dan percaya dengan proses. Hasil itu akan datang ketika kita nggak berhenti berusaha,” pesannya.

Ke depan, Derliana menargetkan untuk terus mengasah kemampuannya dan berpartisipasi dalam event besar di akhir tahun mendatang. Di sisi lain, ia juga bersiap menapaki langkah akademiknya dengan menyiapkan seminar proposal skripsi sebagai bukti kesungguhan menyeimbangkan dunia olahraga dan pendidikan.

Reporter: Muhammad Naufal Waliyyuddin | Fotografer: Arsip Narasumber | Editor: Muhammad Haikal Aby