Semarak Hari Kedua Ciputat Membaca: Talkshow Literasi dan Buku
Auditorium Harun Nasution, Berita Kemahasiswaan Online – Hari kedua acara Ciputat Membaca berlangsung dengan total 288 peserta dari kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan masyarakat umum. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, (5/12/2024).
Salah satu agenda menarik pada hari kedua adalah sesi talkshow bertajuk "Penerbit Buku" yang menghadirkan Dyas Putri Winayu, Publishing Marketing Planner dari Penerbit Kompas sebagai narasumber.
Dyas membahas berbagai topik, mulai dari proses penerbitan buku di Kompas hingga kriteria naskah yang diterima. Lebih lanjut, Dyas juga memberikan panduan penting bagi penulis yang ingin mengajukan naskahnya. Menurutnya, mengikuti prosedur pengajuan yang telah ditetapkan merupakan langkah awal yang krusial dalam proses penerbitan. Selain memudahkan penerbit untuk memahami naskah, hal ini juga menunjukkan profesionalisme penulis. Ia menegaskan bahwa naskah yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis akan memiliki peluang lebih besar untuk diterima dan dipertimbangkan oleh tim editorial.
“Kami lebih banyak menerbitkan buku dengan tema social science, budaya, dan biografi. Namun, kami juga terbuka untuk naskah sastra berkualitas,” ujarnya.
Sesi ini juga diwarnai diskusi tentang tantangan penerbit menghadapi buku bajakan yang semakin marak. Dyas mengimbau peserta untuk mendukung penerbit resmi dengan membeli buku dari toko terpercaya. “Buku bajakan merugikan industri dan penulis. Dukungan pembaca sangat penting untuk keberlanjutan literasi,” katanya.
Selain itu, salah satu peserta bertanya tentang cara menumbuhkan semangat membaca di tengah maraknya tugas dan distraksi digital. Dyas menyarankan agar pembaca mencari bacaan sesuai minat dan meluangkan waktu khusus untuk membaca secara rutin. “Mulailah dari hal kecil, seperti membaca cerpen atau esai. Kebiasaan ini bisa tumbuh seiring waktu,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan literasi, Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) turut berkontribusi dengan memberikan buku gratis kepada peserta yang aktif bertanya selama acara berlangsung. Inisiatif ini menjadi salah satu langkah konkret untuk mendorong minat baca di kalangan peserta. Di akhir sesi, Dyas berharap Ciputat Membaca dapat menjadi agenda rutin yang mempertemukan berbagai komunitas literasi untuk saling berbagi dan berkolaborasi.
Dalam wawancara terpisah, Ibrahim Haikal Putra Abadi, mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bertindak sebagai Ketua Tim Produksi Acara, menjelaskan urgensi acara berbasis literasi seperti Ciputat Membaca. “Kami ingin mengurangi ego sektoral antarkomunitas literasi dengan menciptakan ruang kolaborasi. Selain itu, literasi Indonesia yang masih rendah menjadi dorongan utama untuk mengadakan acara ini,” ungkap Ibrahim, pada Kamis, (5/11/24).
Ibrahim juga menekankan bahwa acara tersebut merupakan kolaborasi dari 17 komunitas literasi, mencakup berbagai bidang mulai dari komunitas penerbit hingga penggerak literasi daerah. Dengan format yang menyerupai pameran buku, Ibrahim berharap kegiatan ini mampu membangun ekosistem literasi yang lebih inklusif di Ciputat.
Dengan antusiasme tinggi dari peserta, Ciputat Membaca hari kedua berhasil menjadi ruang diskusi yang produktif. Sesi talkshow bersama Penerbit Kompas menunjukkan bahwa kerja sama antara penerbit, komunitas, dan masyarakat adalah kunci dalam meningkatkan literasi. Semoga acara ini terus berlanjut di masa depan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Reporter: Melsa Nurpuzianah/Naba Sirur Jalil/M. Naufal Waliyyuddin/Syarifah Nur Kholidah.