Talk Komunitas: Semuanya Sepakat Tingkatkan Literasi di Ciputat Membaca
Talk Komunitas: Semuanya Sepakat Tingkatkan Literasi di Ciputat Membaca

Auditorium Harun Nasution, Berita Kemahasiswaan Online — Hari pertama acara Ciputat Membaca dihadiri oleh 350 peserta yang berasal dari mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan umum. Acara ini diselenggarakan pada 4–6 Desember di Auditorium Harun Nasution. Ciputat Membaca merupakan kegiatan literasi yang diselenggarakan untuk membangkitkan kembali gairah berliterasi, khususnya di Ciputat Tangerang Selatan.

Hal tersebut karena berdasarkan historis Ciputat, seperti yang dikemukakan oleh Prof. Ameliah Fauzia, M.A., Ph.D. pada sambutannya sebelum meresmikan acara, Ciputat melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang memiliki karya besar, misalnya Nurcholis Madjid dan Azyumardi Azra. Terlebih lagi di era perkembangan teknologi yang semakin pesat, hampir seluruh orang di dunia tidak dapat melepaskan gawai dari genggamannya. Keadaan itu menimbulkan kekhawatiran akan aktivitas literasi yang makin pudar. Dengan keresahan tersebut, lahirlah acara Ciputat Membaca ini dari berbagai organisasi dan komunitas.

Seperti dilansir dari Instagram resmi Ciputat Membaca, acara ini mendatangkan narasumber untuk mengisi talkshow dan bedah buku. Lalu terdapat juga penampilan dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Otonom (LO) yang ada di UIN Jakarta, di antaranya Teater Syahid dan Pojok Seni Tarbiyah (Postar). Tidak hanya itu, talk penerbit, stand up komedi, pidato kebudayaan, dan Focus Group Discussion (FGD) dari organisasi dan komunitas juga turut andil dalam mengisi acara ini dalam tiga hari tiga malam berturut-turut tersebut. Tak kalah menariknya, acara ini juga mengundang sejumlah 14 penerbit Indonesia.

Terdapat 17 kolaborator yang terdiri dari organisasi mahasiswa dan komunitas literasi. Para kolaborator tersebut, yaitu Gerak-gerik, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Ciputat, KOHATI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Ciputat, KOPRI, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Ciputat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) cabang Tangerang Selatan, Lingkar Kajian Ilmu Sosial dan Sejarah (LKISSAH), Rusa Besi, Buku Senior, Komunitas Literasi dan Diskusi Mahasiswa (TASLIMA), Taman Baca Masyarakat (TBM) Kolong, Great Impact for Humanity (GIH), Thinker Books, dan Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI).

Empat belas dari 17 kolaborator tersebut diundang ke atas panggung untuk memperkenalkan organisasi atau komunitasnya masing-masing. Dalam sesi talk tersebut, perwakilan GMNI, Asep mengatakan bahwa organisasi GMNI ini memang jarang terdengar di kampus karena mereka lebih sering terjun langsung ke masyarakat. Salah satu contohnya, pada minggu lalu mereka telah membangun musala dan kerap memberikan bantuan hukum untuk masyarakat kecil.

Dalam kesempatan lainnya, Dzikry, perwakilan dari TASLIMA, yaitu komunitas yang berawal dari UKM Lembaga Dakwah Kampus Syahid yang diinisiasi oleh Divisi Keilmuan dari beberapa fakultas. “Baru mulai berjalan saat diawalinya agenda UIN Jakarta Book Party. Sebelum mulai, sempat izin ke founder Indonesia Book Party dan ada ketakutan, tetapi setelah berpikir panjang, toh ini sama-sama untuk literasi,” tuturnya saat ditemui Rabu, (4/12/2024) soal agenda yang selalu dilaksanakan di Landmark tersebut. Ia melanjutkan bahwa selama agendanya sudah berjalan beberapa kali pun tidak ada semacam teguran dari mereka soal penamaan Book Party tersebut.

Sesi talk organisasi dan komunitas ini berakhir setelah pembawa acara membagikan buku, salah satunya berjudul Solidaritas Sosial dan Harmoni di Tengah Pandemi Covid-19 untuk perwakilan dari masing-masing kolaborator. Buku tersebut merupakan hibah yang diberikan oleh Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta.

Reporter: Laila Nurrahma/M. Naufal Waliyyuddin/Syarifah Nur Kholidah.