Tutup PBAK 2025, Habib Ja’far Ingatkan Maba Bijak Bermedia Sosial
Auditorium Harun Nasution, Berita Kemahasiswaan Online - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada hari kedua, Rabu (27/8/2025), mengundang alumnus kebanggaan UIN Jakarta, Habib Ja’far Al Hadar. Antusiasme mahasiswa baru (maba) dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), dan Fakultas Kedokteran (FK) mewarnai rangkaian acara PBAK hari terakhir.
Habib Ja’far yang merupakan alumnus Fakultas Ushuluddin (FU) turut membagikan kisah perjalanan hidupnya selama berkuliah di UIN Jakarta. Satu hal menarik dari kisah perkuliahannya ialah bahwa ia membiayai uang kuliah dengan hasil dari menulis di koran.
“Aktualisasi diri saya adalah menulis dan membayar uang kuliah serta uang makan dari hasil menulis di koran. Saya ingin ajak Teman-Teman di sini untuk menjadikan menulis sebagai hal utama karena menulis itu menata pikiran, merapikan gagasan, dan mengefektifkan apa yang ingin disampaikan kepada orang lain,” ujar Habib Ja’far.
Habib Ja’far juga menyebut bahwa UIN Jakarta merupakan wadah yang cocok untuk mengembangkan potensi para mahasiswa. UIN Jakarta berperan sebagai ruang terbuka bagi para mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri dan merangkai mimpi masa depan.
“Mungkin mayoritas alumni UIN Jakarta itu berkarya dan bekerja tidak sesuai dengan bidang ketika dia kuliah dulu. Karena di UIN dibuka pikiran kita untuk mempelajari apa saja, untuk membangun hubungan dengan siapa saja sehingga kita mengetahui banyak hal melalui UIN Jakarta,” ucap Habib Ja’far.
Selain itu, beliau juga membawakan materi seputar “Menjadi Mahasiswa yang Bijak Beragama di Era Digital”. Habib Ja’far menjelaskan berbagai tantangan di era digital dapat dihadapi apabila dalam diri setiap orang memiliki cukup keimanan dan literasi digital yang baik.
Habib Ja’far menegaskan bahwa di tengah banjirnya informasi, setiap orang memiliki kemampuan dalam menentukan algoritmanya sendiri sesuai dengan apa yang dibutuhkan serta yang paling utama adalah cerdas dalam memanfaatkan media untuk hal-hal positif.
“Jangan mau Anda diperbudak oleh algoritma Anda, tapi buatlah algoritma sesuai dengan kemauan Anda. Agar media itu mencerdaskan Anda, bukan sebaliknya,” ucap Habib Ja’far.
Dokumentasi Kegiatan:


Reporter: Alfiah Ziha Rahmatul Laili | Fotografer: Lulu Khoirun Nisa | Editor: Muhammad Haikal Aby
